SELAMAT DATANG

SeaOcean Aquarium adalah tempat terbaik untuk mendapatkan ikan hias laut berkualitas dengan harga Murah. Menyediakan Tumbuhan Laut paling lengkap dan terpercaya

Silakan Belanja di SeaOcean Aquarium dan anda tidak akan Kecewa

Senin, 12 Maret 2012

HOME

Udang -Udangan (Shrimp)

INI DIA UDANG-UDANGAN PALING FAVORIT ,,
Cepat Diserbuuuu
Udang Anemon

Udang Api

Udang Kaca

Udang Pelet

Udang Wayang

Udang MP

Berbagai Macam Mineral untuk Aquarium Air LAut

Vitamin Coral

MicroBacter 7

Kalkwasser

BioPellets

PurpleUp

Salifert

Coral Food
Silakan dipesan segera, untuk informasi harga silakan langsung hubungi kami di 083861394111
Ditunggu ordernya ..
Happy Shopping in SeaOcean Aquarium

<<BACK    NEXT>>

Mineral-Mineral Penting untuk Aquarium

Add caption
Supplement Kalkwasser wajib digunakan oleh smua reefer untuk me-refresh kadar calcium dan alkalinity saat mengisi kekurangan air tawar di air laut yg menguap. Dengan adanya kalkwasser menjaga kestabilan Ph air laut pada aquarium anda







<<BACK

Sabtu, 03 Maret 2012

PROTEIN SKIMMER

Protein skimmer berfungsi untuk memisahkan protein atau DOC
 (Disolve organic compound) dari air laut sebelum protein tersebut
 terurai. Proses pemisahan protein dari air menggunakan gelembung
halus yang dihasilkan oleh pompa protein skimmer. 
Protein akan terikat pada gelembung dengan cara melapisi gelembung.
Gelembung yang halus akan mudah membawa protein ke permukaan
 dibanding dengan gelembung yang besar. Hal ini disebabkan
 semakin besar gelembung maka semakin tipis protein yang
 melapisi. Fenomena ini diasumsikan seperti gelembung
 mainan anak-anak dimana gelembung besar akan lebih
 cepat pecah dibanding gelembung yang kecil.
Penguraian protein meghasilkan amonia yang merupakan racun terhadap biota. Amonia juga akan terurai menjadi nitrit dan nitrat. Nitrat dan nitrit juga merupakan racun terhadap biota tetapi relatif lebih ringan dibandingkan dengan amonia. Walaupun begitu kontak yang berlangsung lama dengan biota akan memberikan pengaruh negatif terhadap biota.
Protein skimmer juga membantu membersihkan kekeruhan air yang disebabkan debu yang masuk ke dalam air laut. Pada saat protein terbawa oleh gelembung  sekaligus membawa debu dan kotoran dari dalam air laut. Oleh sebab itu aquarium dengan protein skimmer yang baik akan terlihat lebih jernih airnya.

























Efektifitas sebuah protein skimmer dipengaruhi beberapa faktor seperti di bawah ini :
  • Kualitas dan kuantitas gelembung. 
  •  pada tabung protein skimmer meminimalisir protein lolos dari kontaknya dengan gelembung.
  • Salinitas dan Berat Jenis/Specific Gravity. 
  •  Salinitas yang ideal untuk aquarium laut antara 30o/oo – 35o/oo 
  • Suhu. 
  • Disain protein skimmer 
  • Faktor lain yang mempengaruhi antara lain sirkulasi air aquarium. 

Ada dua type/sistim utama protein skimmer yang umum yaitu :
Sistim injector. Menggunakan injector  untuk bubblemaker,
membutuhkan pompa yang kuat dan debit yang besar. Disain
 relatif ramping dengan turnover 2-3 kali per jam. Protein
 skimmer untuk kapasitas yang besar umumnya 
menggunakan sistim injector karena debit airnya jauh lebih
Sistim Needlewheel. Menggunakan impeller yang dimodifikasi 
untuk menghasilkan gelembung halus dari pompa yang relatif
 kecil. Disain cenderung melebar dengan turnover hanya 1-1,5 kali perjam.
 Protein skimmer  kapasitas besar membutuhkan beberapa pompa untuk bubblemakernya.


sumber :http://www.interium-design.com

Jumat, 02 Maret 2012

TIPE-TIPE TERUMBU KARANG

Tipe-tipe terumbu karang

Berdasarkan bentuk dan hubungan perbatasan tumbuhnya terumbu karang dengan daratan (land masses) terdapat tiga klasifikasi tipe terumbu karang yang sampai sekarang masih secara luas dipergunakan. Ketiga tipe tersebut adalah (gambar 2): 

1. Terumbu karang tepi (fringing reefs)

Terumbu karang tepi atau karang penerus berkembang di mayoritas pesisir pantai dari pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam proses perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan adanya bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang mengelilingi pulau. Pada pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas mengarah secara vertikal. Contoh: Bunaken (Sulawesi), P. Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).


2. Terumbu karang penghalang (barrier reefs)

Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari pulau, sekitar 0.5­2 km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter. Terkadang membentuk lagoon (kolom air) atau celah perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer. Umumnya karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh: Great Barrier Reef (Australia), Spermonde (Sulawesi Selatan), Banggai Kepulauan (Sulawesi Tengah).


3. Terumbu karang cincin (atolls)

Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulau­pulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan. Menurut Darwin, terumbu karang cincin merupakan proses lanjutan dari terumbu karang penghalang, dengan kedalaman rata-rata 45 meter. Contoh: Taka Bone Rate (Sulawesi), Maratua (Kalimantan Selatan), Pulau Dana (NTT), Mapia (Papua)



Tipe-tipe terumbu karang (Coral Reef), yaitu terumbu karang (Coral Reef) tepi (kiri), terumbu karang (Coral Reef) penghalang (tengah), dan terumbu karang (Coral Reef) cincin (kanan)
Gambar 2 : Tipe-tipe terumbu karang (Coral Reef), yaitu terumbu karang (Coral Reef) tepi (kiri), terumbu karang (Coral Reef) penghalang (tengah), dan terumbu karang (Coral Reef) cincin (kanan).




Namun demikian, tidak semua terumbu karang yang ada di Indonesia bisa digolongkan ke dalam salah satu dari ketiga tipe di atas. Dengan demikian, ada satu tipe terumbu karang lagi yaitu:

4. Terumbu karang datar/Gosong terumbu (patch reefs)

Gosong terumbu (patch reefs), terkadang disebut juga sebagai pulau datar (flat island). Terumbu ini tumbuh dari bawah ke atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu geologis, membantu pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang secara horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contoh: Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu (Aceh).



Distribusi Terumbu Karang (Coral Reef Distribution)

Ekosistem terumbu karang dunia diperkirakan meliputi luas 600.000 km2, dengan batas sebaran di sekitar perairan dangkal laut tropis, antara 30 °LU dan 30 °LS. Terumbu karang dapat ditemukan di 109 negara di seluruh dunia, namun diduga sebagian besar dari ekosistem ini telah mengalami kerusakan

atau dirusak oleh kegiatan manusia setidaknya terjadi di 93 negara. Gambar 1 memperlihatkan peta lokasi sebaran ekosistem terumbu karang di seluruh dunia.


Distribusi terumbu karang dunia
Gambar 3 : Distribusi Terumbu Karang (coral reef) Dunia




Berdasarkan distribusi geografinya maka 60% dari terumbu dunia ditemukan di Samudera Hindia dan Laut Merah, 25% berada di Samudera Pasifik dan sisanya 15% terdapat di Karibia. Pembagian wilayah terumbu karang dunia yang lain dan lebih umum digunakan adalah:

a. Indo-Pasifik

Region Indo-Pasifik terbentang mulai dari Asia Tenggara sampai ke Polinesia dan Australia, ke bagian barat sampai ke Samudera sampai Afrika Timur. Region ini merupakan bentangan terumbu karang yang terbesar dan terkaya dalam hal jumlah spesies karang, ikan, dan moluska.


b. Atlantik bagian barat

Region Atlantik Barat terbentang dari Florida sampai Brazil, termasuk daerah Bermuda, Bahamas, Karibia, Belize dan Teluk Meksiko.


c. Laut Merah

Region Laut Merah, terletak di antara Afrika dengan Saudi Arabia. 


Terumbu karang (Coral Reef) adalah ekosistem khas daerah tropis dengan pusat penyebaran di wilayah Indo-Pasifik. Terbatasnya penyebaran terumbu karang di perairan tropis dan secara melintang terbentang dari wilayah selatan Jepang sampai utara Australia dikontrol oleh faktor suhu dan sirkulasi permukaan (surface circulation). Penyebaran terumbu karang secara membujur sangat dipengaruhi oleh konektivitas antar daratan yang menjadi stepping stones melintasi samudera. Kombinasi antara faktor lingkungan fisik (suhu dan sirkulasi permukaan) dengan banyaknya jumlah stepping stones yang terdapat di wilayah Indo-Pasifik diperkirakan menjadi faktor yang sangat mendukung luasnya pemencaran terumbu karang dan tingginya keanekaragaman hayati biota terumbu karang di wilayah tersebut (gambar 4).


Kekayaan jenis karang, ikan, dan moluska di tiap wilayah utama terumbu karang  (coral reef) Dunia
Gambar 4 : Kekayaan jenis karang, ikan, dan moluska di tiap wilayah utama terumbu karang (coral reef) Dunia





Zonasi terumbu karang (Coral Reef Zonation) 

Zonasi terumbu karang (Coral Reef Zonation) berdasarkan hubungannya dengan paparan angin terbagi menjadi dua (gambar 5), yaitu:

  • Windward reef (terumbu yang menghadap angin)
  • Leeward reef (terumbu yang membelakangi angin)



Zonasi umum terumbu karang (coral reef) terhadap paparan angin
Gambar 5 : Zonasi umum terumbu karang (coral reef) terhadap paparan angin





Windward Reef

Windward merupakan sisi yang menghadap arah datangnya angin. Zona ini diawali oleh reef slope atau lereng terumbu yang menghadap ke arah laut lepas. Di reef slope, kehidupan karang melimpah pada kedalaman sekitar 50 meter dan umumnya didominasi oleh karang lunak. Namun, pada kedalaman sekitar 15 meter sering terdapat teras terumbu atau reef front yang memiliki kelimpahan karang keras yang cukup tinggi dan karang tumbuh dengan subur.

Mengarah ke dataran pulau atau gosong terumbu (patch reef), di bagian atas reef front terdapat penutupan alga koralin yang cukup luas di punggungan bukit terumbu tempat pengaruh gelombang yang kuat. Daerah ini disebut sebagai pematang alga atau algal ridge. Akhirnya zona windward diakhiri oleh rataan terumbu (reef flat) yang sangat dangkal


Leeward Reef

Leeward merupakan sisi yang membelakangi arah datangnya angin. Zona ini umumnya memiliki hamparan terumbu karang yang lebih sempit daripada windward reef dan memiliki bentangan goba (lagoon) yang cukup lebar. Kedalaman goba biasanya kurang dari 50 meter, namun kondisinya kurang ideal untuk pertumbuhan karang karena kombinasi faktor gelombang dan sirkulasi air yang lemah serta sedimentasi yang lebih besar.



Source : http://web.ipb.ac.id 

EKOSISTEM TERUMBU KARANG

Ekosistem Terumbu Karang, Defenisi, Ragam dan Macam, Serta Distribusinya
Penjelasan umum mengenai ekosistem terumbu karang (Coral Reef)

Istilah terumbu karang tersusun atas dua kata, yaitu terumbu dan karang, yang apabila berdiri sendiri akan memiliki makna yang jauh berbeda bila kedua kata tersebut digabungkan. Istilah terumbu karang sendiri sangat jauh berbeda dengan karang terumbu, karena yang satu mengindikasikan suatu ekosistem dan kata lainnya merujuk pada suatu komunitas bentik atau yang hidup di dasar substrat. Berikut ini adalah definisi singkat dari terumbu, karang, karang terumbu, dan terumbu karang (lihat gambar 1).


Terumbu Reef = 

Endapan masif batu kapur (limestone), terutama kalsium karbonat (CaCO3), yang utamanya dihasilkan oleh hewan karang dan biota-biota lain yang mensekresi kapur, seperti alga berkapur dan moluska. Konstruksi batu kapur biogenis yang menjadi struktur dasar suatu ekosistem pesisir.Dalam dunia navigasi laut, terumbu adalah punggungan laut yang terbentuk oleh batu karang atau pasir di dekat permukaan air.


Karang Coral = 

Disebut juga karang batu (stony coral), yaitu hewan dari Ordo Scleractinia, yang mampu mensekresi CaCO3. Hewan karang tunggal umumnya disebut polip.


Karang terumbu = 

Pembangun utama struktur terumbu, biasanya disebut juga sebagai karang hermatipik (hermatypic coral).
Berbeda dengan batu karang (rock), yang merupakan benda mati.


Terumbu karang = 

Ekosistem di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh biota laut penghasil kapur (CaCO3) khususnya jenis­jenis karang batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota yang hidup di dasar lainnya seperti jenis­jenis moluska, krustasea, ekhinodermata, polikhaeta, porifera, dan tunikata serta biota-biota lain yang hidup bebas di perairan sekitarnya, termasuk jenis-jenis plankton dan jenis-jenis nekton



Gambar 1 : Ekosistem terumbu karang (Coral Reef) (atas), karang terumbu (Coral Reef) dan matriks terumbu (tengah), serta insert hewan karang (bawah)